Pengalaman Gila ketika naik gunung

Selamat berjumpa kembali teman-teman,

   

loading...

Pasti teman-teman bertanya ini dimana??ini lagi ngapain??ini lagi bareng siapa?? Yang pastinya ini disini,ini lagi begini dan ini bareng mereka,hari itu gue mencoba naik gunung yahh bersama teman-teman kelas gue,dan yang pastinya kita sekitar antara 9,10 orang lah,wanitanya sekitar 4 orang yah teman-teman dan sisanya pria.
  Jadi ceritanya begini teman-teman waktu itu kan kebetulan gue masih ketua tingkat yahh atau keting dikelas gue jadi karena libur gue membuat suatu rencana yaitu untuk mendaki gunung dan alhasil hanya beberapa orang yang suka dan lainnya tidak suka jadi saya memutuskan bagi yang suka ikut silahkan ikut dan bagi yg tidak suka silahkan ikut juga yahh ikut pulang ke rumah maksudnya😂😂 jadi sesuai rencana kita itu akan berangkat sabtu sore teman-teman karena mengingat perjalanannya jga gk terlalu jauh hanya sekitar 1 sampai 2 jam perjalanan sampai puncak,lalu saya sampaikan kepada teman-teman yang mau ikut dalam pendakian silahkan sediakan amunisi atau makanan masing masing agar disana ada yg bisa kita makan.
    Dan pada saat Hari Ha (Dibaca Hari H) ternyata cuaca mendung guys dan gue sempat berfikir mau batalin nih pendakian karena mengingat jika hujan maka trek yang akan kita lewati itu basah dan licin tapi teman teman lain sudah siap dan mereka tetap memaksa harus pergi dan akhirnya gue berfikiran positif barangkali hanya mendung saja kan mendung juga belum tentu hujan seperti dia jadian dan belum tentu dia syg😣😣😣 jadi pada saat itu kita berkumpul dirumahnya Firman Ismail dan gue bareng teman gue lagi menjemput teman-teman gue lain yang tdk punya kendraan dan setelah semuanya selesai kami mulai siap siap dan jalan setelah sampai dilokasi pendakian kami sempatkan untuk berdoa agar kiranya bisa selamat sampai puncak,setelah berdoa kami mulai pendakian ,rasa lelah,letih kami tanggung bersama bahkan selama pendakian ada yang dari wanita yang sudah kelelahan jadi mau tidak mau kita harus istirahat dan setelah istirahat beberapa menit kita lanjut perjalanan karena saya yang adakan rencana jadi saya yg harus tanggung jawab teman-teman alhasil saya yang paling belakang sekali buat jaga-jaga jika ada yang lain ketinggalan setelah berjalan cukup lama yang sangat melelahkan akhirnya kita sampai ke puncak juga😊😊 dan kita sampai dipuncak sudah gelap jadi kita mulai pasang tenda dan nyalahin senter buat penerang karena disana gelap guysss dan setelah semuanya selesai kita mulai santai-santai namun sebelum masang tenda ada kejadian yang sangat kita tidak inginkan ternyata kita bukan membawa tenda perkemahan tapi membawa tenda biru buat pernikahan jaman dulu😂😂anjirrrr😂😂😂dan hanya satu pula,jadi kita memutuskan kalau ini tenda dibuat atap maka kita beralaskan tanah ,namun jika dibuat tempat tidur maka kita beratapkan langit😂setelah berfikir kurang lebih satu abad akhirnya keputusannya tendanya atau terpalnya dibuat menjadi tempat tidor akhirnya kita tidur beratapkan langit dan tiba tiba ketika kita mau tidur ada sesuatu yang terjadii teman-teman yang kita tdk inginnnnkkannnnnn yaitu hujann lebat teman -teman,memang lebat jadi terpal yang kita jadikan tempat tidur terpaksa kita buat jadi selimut teman-teman😂😂😂dann brrrrrrrr dingin skli teman-teman bahkan dinginnya itu sampai masuk ke dalam tubuh dan gk bisa ditahan dinginnya karena memang hujan pada saat itu lebat sekali jadi itu menjadi pelajarn bagi kita semua bahwa cuaca itu tidak bisa ditebak seperti halnya hati wanita😣😣😣
    Lanjut cerita, alhasil kita terperangkap diderasnya hujan dibawah dinginnya terpal😣😣dan setelah hujan berhenti kami makan dan lanjut tidur dan keesokan harinya kami pulang namun sebelum pulang kami masih foto foto dulu..
Sampai sini dulu ceritanya teman-teman..

Pesan moral : selain jadi tikar ternyata terpal juga bisa jadi selimut

Penulis : A.dj

Catatan : terpalnya warna merah sesuai gambar dan ini foto waktu kami semester 1,2 sekarang sudah semester 7